Peradaban Romawi Kuno

Patung apakah ini? (Sumber: Wikipedia)

Apa yang kamu tentang tentang gambar di atas? Betul sekali! Gambar di atas adalah simbol kota Roma. Menurut legenda, seekor serigala betina merawat kakak-beradik Remus dan Romulus yang dibuang oleh keluarganya. Kelak, Romulus akan mendirikan Kerajaan Romawi yang pengaruhnya terasa sampai saat ini.
Gedung apakah ini? (Sumber: Wikipedia)

Apa yang kamu ketahui tentang gedung di atas? Betul sekali! Gedung di atas adalah Capitol Building, yang menjadi rumah bagi Kongres Amerika Serikat. Apa hubungan gedung di atas dengan Romawi kuno? Betul sekali! Capitol Building dibangun menurut teknik arsitektur yang berkembang di Romawi kuno. Gedung ini menjadi salah satu bukti bahwa peradaban Romawi kuno ternyata masih relevan sampai saat ini, karena itu mari kita mempelajari peradaban Romawi kuno.

*****

Letak Geografis

Peradaban Romawi kuno, seperti halnya peradaban Yunani kuno, adalah peradaban klasik antik (classical antiquity) yang berkembang pada abad VIII SM sampai abad VI M. Peradaban ini berkembang di Semenanjung Apenina atau Semenanjung Italia, yang terdiri dari daerah pegunungan,  daratan rendah, dan pesisir.

Masyarakat yang hidup didaerah pegunungan dan daratan rendah mempunyai mata pencaharian bidang pertanian dengan hasil bumi seperti gandum, jagung, padi, sayur-sayuran, dan anggur. Sementara mereka yang tinggal di pesisir bermata pencaharian berdagang karena letaknya yang strategis.

Semenanjung Apenina memiliki  lebar 125 Mil dengan garis pantai sepanjang 2000 Mil. Batas-batasnya adalah: di utara adalah pegunungan Alpen, di timur adalah Laut Adriatik dan Laut Ionia, di selatan adalah laut sicilia, dan di barat adalah Laut Tirenia serta laut Liguri.
Peta Italia (Sumber: Maps of World)

Kerajaan Romawi (750 - 510 SM)

Selama masa pembentukan, kota Rome yang tumbuh di sekitar Sungai Tiber yang menjadi persimpangan lalu lintas dan perdagangan dihuni oleh banyak bangsa. Bangsa Latin adalah bangsa pertama yang tinggal di Roma, kemudian bangsa Yunani tinggal di sepanjang pantai, bangsa Sabine, dan bangsa Etruscan. Bangsa-bangsa tersebut berperan dalam pembentukan kota Roma yang akan menjadi Kerajaan Romawi.
Bangsa-bangsa penghuni Semenanjung Italia (Sumber: Wikipedia)

Menurut legenda, nama Romawi berasal dari nama dua bersaudara Remus dan Romulus, anak dari Rhea Silva, yang disebut sebagai keturunan Aeneas, seorang pahlawan Perang Troya. Sewaktu kecil, Remus dan Romulus dibuang oleh keluarganya atas perintah Raja Amulius dari Kota Alba Longa. Mereka ditemukan oleh seekor srigala yang kemudian merawatnya. Romulus kemudian mendirikan Kerajaan Romawi dan menjadi Raja pertamanya.

Setelah Romulus, raja-raja romawi berikutnya dipilih rakyat. Rakyat memilih calon-calon raja yang dinominasikan oleh senat. Kandidat raja datang dari semua kalangan dan semua bangsa yang tinggal di Romawi.

Setelah terpilih, raja memerintah secara absolut. Senat kurang memiliki peran dalam pemerintah, dan hanya bertugas menjalankan fungsi-fungsi administratif kurang peniting dan menjalankan perintah-perintah raja.

Pada masa akhir Kerajaan Romawi, raja terakhirnya, Tarquin dijatuhkan oleh rakyat dan senat yang memberontak karena Tarquin memerintah dengan kejam. Mereka kemudian membentuk Republik Romawi pada 510 SM.

Republik Romawi (510 - 27 SM)

Setelah berdiri Republik, Romawi diperintah oleh dua pemimpin terpilih yang disebut Konsul. Setiap konsul menjabat hanya satu tahun. Kedua konsul diharuskan dari golongan Patricia dan memiliki kekuasaan yang sama dan dapat memveto satu sama lainnya. Sebagai penasihat konsul dibentuklah lembaga penasehat (Senat), lembaga perwakilan distrik (Comitia Curiata) dan lembaga perwakilan pemimpin militer (Comitia Centuriata).

Dalam kehidupan sosial, Romawi terdiri dari dua kelompok yang berpengaruh, yaitu Patricia dan Plebeia. Masing-masing kelompok memiliki ciri khas tersendiri, Patricia terdiri dari penguasa tanah yang besar sedangkan Plebeia terdiri dari golongan masyarakat kecil dan menengah (pedagang, seniman, petani). Walaupun jumlah Patricia sangat sedikit (8% dari jumlah bangsa Romawi) dominasi kaum Patricia dalam pemerintahan sangat berpengaruh sehingga republik ini disebut pula Republik kaum Patricia.

Golongan Plebei mengajukan petisi persamaan haknya dengan Patricia dalam hal berpolitik, maka dibentuklah Tribunate of Pleibei yang memperbolehkan hak veto dari Comitia Curiata kepada Senat dan Comitia Centuriata. Orang Romawi percaya bahwa negara yang baik harus dikuasai dengan imperium, dengan kepercayaan ini Romawi mengembangkan wilayahnya ke luar wilayah Romawi. Setelah kemenangan Romawi atas Yunani timbullah kepercayaan diri dan membangun kekuatan militer untuk memukul mundur pasukan Phunisia (Phoenix), yaitu Kartago dari Afrika Utara. Peperangan pun terjadi sebanyak tiga kali, yaitu tahun 264 SM saat Romawi merebut Pulau Sisilia, tahun 241 SM saat Romawi diserang oleh Hannibal (panglima perang Kartago) secara tiba-tiba di pegunungan Alpen dan Romawi berhasil menyerang kembali dan memukul mundur, dan tahun 146 SM saat menguasai Laut Tengah dan Asia Barat.
Senat pada masa Republik Romawi (Sumber: Wikipedia)

Seringnya terjadi peperangan, mengakibatkan tanah pertanian menjadi tidak terurus dengan baik, apalagi prajurit Romawi direkrut dari golongan rakyat yang terdiri dari petani. Akibat adanya kecemburuan sosial di kalangan masyarakat bawah dengan timbulnya kekuasaan pemilikan tanah oleh golongan Patricia semakin bertambah maka terjadilah pemberontakan yang dipimpin oleh Spartacus (73-71 SM). Kondisi dalam negeri yang bobrok akibat perang saudara, munculnya kaum proletar (prajurit yang menjadi gelandangan), dan ancaman perang dari bangsa lain berlangsung lama, senat merasa kewalahan dan tidak mampu menangani masalah serius tersebut. Kemudian tahun 64 SM muncul tiga tokoh militer yang memiliki reputasi yang besar. Mereka adalah Pompeius, Crassus dan Yulius Caesar yang dikenal dengan nama Triumvirat (persekutuan tiga serangkai).

Ketiga orang ini, selalu berseteru dan masing-masing selalu ingin menonjolkan dirinya dengan mengajukan sebagai konsul di Romawi. Setelah meninggalnya Crassus dalam pertempuran di Mesopotamia, hubungan buruk antara Pompeius dan Yulius Caesar tak terelakkan lagi. Pompeius mencoba merangkul Senat dan menyingkirkan saingannya, namun kelihaian Yulius Caesar tak dapat dibendung bahkan berhasil menguasai Peninsula (semenanjung Italia) dan membunuh Pompeius di Yunani.
Caesar, Crassus, dan Pompeius (Sumber: Wikipedia)

Yulius Caesar pun menjadi pemimpin tunggal Romawi dan menjadikan dirinya sebagai diktator seumur hidup. Banyak terjadi perubahan semasa pemerintahan Yulius Caesar, mengurangi tugas-tugas Senat, pembaharuan administrasi, memperbaiki perpajakan, pembuatan perumahan, memperbaiki sistem kalender matahari dan pengeringan rawa-rawa. Ternyata, perubahan dan kesuksesan Yulius Caesar tidak mendapat sambutan hangat dari beberapa pihak termasuk dari anak angkatnya Brutus. Tragisnya, tahun 44 SM Yulis Caesar pun dibunuh oleh Brutus.

Kematian Yulius Caesar menimbulkan kekacauan, Senat ingin kembali menguasai pemerintahan. Dalam kondisi negara seperti ini, para panglima Yulius Caesar membentuk triumvirat yang baru terdiri dari Antonius, Lepidus dan Octavianus. Kekuatan ini dapat menguasai Romawi menjadi terkendali dan membunuh Brutus sang pemberontak. Atas jasa-jasanya ketiga panglima diberi wilayah kekuasaan, Antonius menguasai wilayah sebelah Timur (Asia Kecil dan Mesir), Lepidus menguasai wilayah Selatan (Afrika Utara) dan Octavianus menguasai wilayah Barat (Yunani dan Spanyol).

Sama seperti Triumvirat sebelumnya, terjadi perselisihan antara Octavianus dan Antonius karena curiga akan menjadi penguasa tunggal di Imperium Romawi. Apalagi, perselisihan terus memuncak saat Antonius menikah dengan Putri Cleopatra dari Mesir. Di lain cerita, Lepidus pun meninggal. Tahun 31 SM Octavianus berhasil menghancurkan kekuatan Antonius. Senat kemudian mengangkatnya menjadi kaisar dan memberi gelar Augustus (Yang Maha Mulia).
Triumvirat kedua (Sumber: Augustusnhd)

Kekaisaran Romawi (27 SM - 476 M)

Dilantiknya Octavianus menjadi kaisar (penguasa tunggal) menjadikan bentuk pemerintahan Romawi menjadi kekaisaran dengan Octavianus sebagai kaisar yang pertama. Keadaan negara pada zaman ini dinamakan Pax Romana, artinya Roma yang damai. Octavianus memiliki kekuasaan tunggal atas Imperium Romawi yang memiliki kekuasaan absolut. Ia tidak hanya penguasa dalam bidang pemerintahan dan politik namun juga sebagai kepala agama. Pembaharuan pun dilakukan dengan baik, Kota Roma dilengkapi polisi dan pemadam kebakaran, meningkatkan subsidi gandum, membangun arena olahraga, dan membangun kuil.
Puncak kekuasaan Romawi pada 117 M (Sumber: Wikipedia)

Setelah Octavianus meninggal, kekuasaan diserahkan kepada Tiberius (14 - 37 M). Pada masa ini timbul penyebaran agama Kristen oleh Nabi Isa (Yesus Kristus). Agama Kristen mengajarkan monotheisme dan tidak mendewakan manusia. Karena demikian, kaum Kristen dianggap sebagai pemberontak yang akan menjadi raja maka Yesus Kristus pun dihukum mati dengan cara disalib dan penganutnya ditindas.

Tahun 54 – 68 M Kaisar Nero berkuasa di Romawi. Pada masa ini, sejumlah kaum Kristen diincar dan dibunuh karena pengikut kristen makin bertambah jumlahnya. Namun keadaan ini tidak membuat kaum Kristen menjadi gentar. Sebaliknya Konstantin Agung yang berkuasa pada 312-337 M memeluk agama Kristen dan menjadi Kaisar Romawi beragama Kristen pertama. Perlakuan pengejaran dan pembunuhan kepada kaum Kristen dihentikan, dan Kristen ditetapkan sebagai agama negara.

Konstantin Agung memindahkan ibukota dari Roma ke Konstantinopel. Keputusan ini merupakan awal yang tidak baik bagi kekuasaan Imperium Romawi. Pada tahun 400 M, pecahlah kekuasaan Romawi menjadi dua bagian, yaitu Imperium Romawi Barat dengan ibukota Roma dan Imperium Romawi Timur dengan ibukota Konstantinopel. Tahun 476 M Imperium Romawi Barat hancur oleh penyerangan bangsa Jerman. Keruntuhan Romawi Barat tidak memengaruhi keamanan Romawi Timur, bahkan sempat mengalami kejayaan pada masa Kaisar Yusthianus tahun 527-563 M. Pada tahun 1543 Imperium Romawi Timur hancur oleh serangan bangsa Turki.
Romawi Barat dan Romawi Timur (Sumber: Wikipedia)

Sistem Kepercayaan 

Pada awalnya bangsa Romawi mempercayai akan kekuatan roh atau dengan kata lain, kepercayaan mereka adalah animisme. Kekuatan roh ini berkaitan dengan rumah tangga, sebagai berikut: (a) Leres, roh penjaga ladang (b) Penates, penjaga gudang (c) Janus, penjaga pintu rumah (d) Vesta, penjaga api (e) Lares familiaris, penjaga rumah.

Masuknya kebudayaan Yunani dan Etrusci berubah menjadi polytheisme, dewa-dewa diwujudkan seperti halnya manusia, bahkan sejak kekuasaan Yulius Caesar raja dianggap sebagai dewa.Dewa-dewa yang disembah oleh bangsa Romawi hampir sama dengan dewa-dewa bangsa Yunani namun dengan nama yang berbeda, contohnya Yupiter (dewa tertinggi), Mars (dewa perang), Venus (dewi kecantikan), Neptunus (dewa laut) dan lain-lain.

Penyebaran agama Kristen oleh Santo Petrus dan Paulus ke Eropa turut mengubah kepercayaan bangsa Romawi menjadi monotheisme. Agama Kristen dijadikan sebagai agama negara oleh Theodosius (378-395 M), bahkan Kota Roma menjadi pusat agama Katolik.
Kuil Antoninus dan Faustina yang dirubah menjadi gereja(Sumber: Wikipedia)

Ilmu Pengetahuan

Ilmu pengetahuan dan teknologi bangsa Romawi banyak diadaptasi dari kebudayaan-kebudayaan yang sudah berkembang sebelumnya, misalnya Yunani, Persia, Etrusci, dan Hellenisme. Mereka tidak hanya mempelajari juga mengembangkannya menjadi peradaban baru yaitu peradaban Romawi.

Dalam dunia teknik sipil, ditemukannya teknik membuat beton dan mendirikan bangunan berbentuk kubah. Bangsa Romawi mampu memanfaatkan berat beton pada kubah menjadi kekuatannya sendiri dengan ditopang oleh tiang-tiang penyangga. Muncul pula pengetahuan tentang pembuatan jalan, akuaduk (saluran air gantung), dan tata kota.

Dalam bidang militer, sistem organisasi diperkenalkan dengan garis komando yang teratur, dikenal pula istilah-istilah yang masih dikenal hingga sekarang, seperti legiun, divisi dan lain-lain.

Dalam bidang seni pahat, bangsa Romawi menyukai membuat pahatan objek benda berdasarkan yang dilihat, tidak seperti bangsa Yunani yang menggunakan sebuah model, seperti sosok manusia yang dijadikan model dewa. Dalam sistem pemerintahan, bangsa Romawi mengenal sistem kekuasaan mutlak yang dipimpin oleh satu orang dengan tidak melupakan kewajiban tanggung jawab pemerintah untuk memberi kesejahteraan kepada rakyatnya.

Di bidang sastra, peradaban mereka menghasilkan sastrawan besar seperti Cicero (104–43 SM), Virgil (79–19 SM), Horacius (68–8 SM), dan dramawan Rerenciusdan Plantus.

Pengetahuan mengenai obat-obatan Hellenik dikembangkan oleh Galen (131–201 M) yang menjadi satu standar dalam pengobatan Romawi dan penerusnya. Didukung oleh tersebarnya bahasa Latin, pengetahuan obat-obatan tersebut dipelajari oleh bangsa-bangsa lain yang mendapat pengaruh Romawi. Sekarang, pengetahuan mengenai obat-obatan dan kedokteran ditulis dalam bahasa Latin.
Alfabet Latin (Sumber: Wikipedia)

Di bidang hukum, bangsa Romawi merupakan penyumbang terbesar bagi peradaban Barat dalam menegakkan keadilan. Sebagai contoh adalah Kode Hukum Justianus yang pada abad 6 M menjadi dasar hukum negara-negara Barat sekarang. Kode Napoleon yang terkenal pada prinsipnya mengadopsi dari hukum Romawi, begitu juga dengan Hukum Kanon Gereja Katholik sekarang.

*****

Nah, setelah membaca pengantar materi di atas, kalian memiliki gambaran mengenai Peradaban Romawi Kuno. Untuk memahami lebih dalam, silahkan pelajari buku Sejarah yang kalian punya, dan lakukan penelusuran lebih jauh di halaman Ancient Rome di Wikipedia.

Selanjutnya kerjakan Tugas 1 yang terdapat dalam buku sejarah peminatan halaman 338-339. Kerjakan di Microsoft Word. Setelah selesai, kumpulkan tugas kalian di sini: Formulir Unggah

Setelah mengumpulkan tugas, jawab latihan soal berikut: Latihan Soal

Jika ada pertanyaan tentang materi, sampaikan di kolom komentar. Untuk hal-hal teknis menyangkut pengerjaan dan pengumpulan tugas dan latihan soal, silahkan tanyakan di grup WhatsApp.


EmoticonEmoticon